- Jenis-jenis ikan Nila
- Persyaratan Lokasi pemeliharaan
- Pedoman Teknis Budidaya
- Hama dan penyakit serta cara pengobatannya
- Cara memanen ikan Nila
- Penanganan pasca panen
- Analisa Biaya
Usaha Ikan Nila dapat di bagi menjadi dua bagian, diantaranya :
- Usaha Penjualan Benih (Pembenihan)
- Usaha Pembesaran (konsumsi)
Dalam usaha penjualan benih atau pembenihan, anda di tuntut untuk menyediakan indukan unggul agar benih yang di hasilkan akan berkualitas dan memberikan nilai tambah ekonomi yang memuaskan. Indukan Unggul atau harus di pilih dengan teliti, di bawah anda dapat melihat perbedaan antara Induk Ikan Nila Jantan dan Betina.
Adapun ciri-ciri untuk membedakan induk jantan dan induk betina adalah sebagai berikut:
a) Betina
- Terdapat 3 buah lubang pada urogenetial yaitu: dubur, lubang pengeluaran telur dan
lubang urine. - Ujung sirip berwarna kemerah-merahan pucat tidak jelas.
- Warna perut lebih putih.
- Warna dagu putih.
- Jika perut distriping tidak mengeluarkan cairan.
- Pada alat urogenetial terdapat 2 buah lubang yaitu: anus dan lubang sperma merangkap lubang urine.
- Ujung sirip berwarna kemerah-merahan terang dan jelas.
- Warna perut lebih gelap/kehitam-hitaman.
- Warna dagu kehitam-hitaman dan kemerah-merahan.
- Jika perut distriping mengeluarkan cairan.
Selama 3 (tiga) sampai 4 (empat) bulan, benih di besarkan sampai mencapai berat 200 – 300 gram atau bisa di sesuaikan dengan permintaan pasar. Biasanya perkilogram berjumlah 2 – 3 – 4 ekor, namun ada juga permintaan perkilogramnya satu ekor.